"Perlahan sangat tenang hingga terang kan menjelang"

Senin, 28 Maret 2011

Mulailah !


Mama ( Sebuah Cerpen )

Telah berpuluh-puluh kilometer anak perempuan itu berjalan,melangkahkan kaki di jalan setapak ini,yang di sisinya penuh dengan hutan belantara dan perkebunan,disebalah kanan jalan sesekali terlihat sebuah sungai besar,sungai dengan batu kerikil.Batapa kuatnya tekad anak kecil ini,dia bersama teman-temannya berjalan menuju kota yang jaraknya berpuluh-puluh kilometer dari sebuah kampung yang saat itu belum banyak kendaraan yang bisa menjangkau kampung ini,maka hal ini jugalah yang dilakukan oleh orang tua dan pendahulu mereka apabila ingin berjualan ke kota.Disana juga banyak terdapat kerbau,kambing dan sapi yang berkeliaran yang katanya memang sengaja dipelihara dengan cara dilepas seperti itu.Motif gadis kecil yang masih duduk di sebuah bangku SD terpencil di kampung itu adalah untuk menemui saudaranya di kota. sesekali gerombolan mereka takut melawati jalan apabila melihat rimbunnya pepohonan yang membuat jalan setapak itu gelap seakan penuh misteri.tahukah kau kawan siapa gadis kecil itu,dialah mama ku tercinta yang dahulu masih berada dikampungnya suka negeri,bengkulu selatan.saat itu dia bukanlah siapa-siapa,bahkan aku tak mengenali wajahnya sama sekali.

Mama , itulah panggilan kami kepada makhluk yang telah melahirkan aku ini,kepada manusia yang paling aku hormati,orang yang paling aku sayangi,dia yang selalu membuat aku tersenyum,dia yang selalu ingin melihat baju anaknya tidak lusuh dibanding baju anak orang lain,dia yang sangat takut apabila kurang memberi uang jajan kepada anaknya,dia yang menyisiri rambutku waktu aku kecil,dia yang senantiasa memelukku dan menghapuskan air mataku ketika aku sedih,dia yang menjadikan kami anak-anaknya pribadi yang tegar, dia yang ingin anaknya mengecam pendidikan di sekolah terbaik,dia yang selalu berjuang mati-matian demi anak-anaknya,dan dia pula yang senantiasa mengiringi doa perjalanan anaknya,itulah potret mamaku tersayang.

mamaku seorang pejuang sejati kawan bahkan ibu ayahku pernah berkata dia adalah kartini dari suka negeri ,dia selalu ingin bersekolah,meski air surut sekalipun dia rela menyeberang sungai yang lebarnya lebih kurang 25 meter itu,dia memiliki cita-cita yang besar dan pemahaman itu pula yang beliau tanamkan kepada kami anak-anaknya , alhasil dari pemahaman itu aku menjadi orang yang selalu ingin bersekolah,dalam fikiranku tak pernah terlintas fikiran untuk membolos,dari SD,SMP,SMA,maupun di bangku kuliah,meskipun terkadang PR ku tidak kukerjakan sekalipun.Di kampung ibuku mata pencarian masyarakat sebagian beesar yaitu bercocok tanam,berkebun,berladang dan ada juga yang mencari ikan disungai untuk kemudian dijual di pekan ( pasar ),jikalau lahir seorang anak dikampung itu maka perjalanan hidup anak itu rata-rata sudah bisa di duga, contohnya mereka lahir dan tumbuh manjadi anak-anak kemudian pada masa itu mereka sudah bisa ikut orang tua mereka ke ladang,kemudian tumbuh lagi menjadi remaja dan pada masa itu pula menikah muda,meneruskan perjuangan orang tua mereka diladang,hidup mandiri,punya anak dan begitulah berulang kali berputar,tanpa adanya sebuah dinamika.namun mama ku berbeda dari mereka kawan,mamaku tidak punya cita-cita menjadi petani karena dia sangat takut dengan lintah,dia sangat tidak mau membayangkan masa depannya menjadi petani,maka dari itu dia sekolah.setelah lulus di sekolah dasar beliau melanjutkan sekolah di sekolah pendidikan guru,karena beliau yakin dengan sekolah dia bisa merubah hidupnya,dia bisa merubah pradigma masyarakat kampungnya bahwa sekolah menjadi petani itu bukan pilihan terbaik,namun ada sosok yang penting dalam perjalanan hidup mamaku ini kawan,yaitu ibunya atau tepatnya nenek ku, nenek ku yang senantiasa  berjualan dipekan setiap kali pekan berlangsung , nenekku yang mencari rejeki dengan berdagang di pekan.kawan,masih seringkah kalian lihat orang-orang berjualan dipasar tradisional maupun pekan perkampungan. hal itu telah dilakukan oleh nenekku,jadi masa hidupku sekarang aku bisa dikatakan sudah melewati 3 level generasi dengan kata lain berjualan di pekan bukanlah tugas kami lagi karena hal itu sudah dilakukan oleh pendahulu kami,yaitu nenekku.maka aku sudah unggul dua anak tangga dari genarasi mereka yang sekarang duduk berjualan di pekan,bukankah setiap generasi harus ada peningkatan kawan.

Kemudian mamaku tamat dan meneruskan kuliah di UNILA , keteguhan dan keyakinannyalah yang membuat dia berjuang keras melawan derasnya arus kehidupan. Terlebih zaman dulu masih susah kawan , tidak seperti sekarang ada HP , ATM , SMS Banking, surat menyurat menjadi pilihan terbaik untuk terhubung dengan sanak famili di kampung , begitu juga dengan uang yang dikirimkan melalui wesel pos bukan lewat ATM seperti kita saat ini. Itu artinya kawan kita sudah unggul lagi dari mereka , kita unggul karena hidup di era modern tidak seperti mamaku dulu. Dengan proses yang panjang beliau akhirnya menikah dengan ayahku , bekerja menjadi guru , kepala sekolah , menjadi pegawai yayasan , menjadi dosen di sebuah universitas,menjadi ketua pemberdayaan perempuan di sebuah partai.bayangkan anak yang tadinya kecil dan bukanlah siapa-siapa telah mengiring tapak kakinya ke tempat-tempat yang tidak pernah dia bayangkan sama sekali, bahkan mamaku tersayang ini semasa kuliahnya pernah terjun payung dari pesawat hercules,namanya terdaftar di cadangan nasional,belakangan beliau juga beberapa kali di undang ke kediaman presiden,bayangkan dia mampu merubah jauh cerita hidupnya , dari seorang anak yatim di kampung itu , dari seorang anak yang sering nekat memanjat pohon kelapa , dia bisa merubah takdirnya menjadi orang berpendidikan dan hal ini juga atas khendak allah. Maka dari itu aku sangat menghargai dan mencintai mamaku , aku tidak ingin melihat beliau kecewa kepadaku,bahkan aku lupa kapan terakhir beliau memarahiku,bahkan yang terpatri di hatiku hanya senyumannya dan kekuatannya yang telah ditularkannya kepadaku lewat pemahaman baiknya.

Mother, don't worry , i'am fine
Promise to see you this summer
This time there will be no delay
Mother, how are you today?

Sungguh setiap malam aku sangat tidak tenang memikirkannya,aku yang sekarang jauh darinya gelisah dan khawatir bila ada apa-apa dengannya , aku ingin mamaku selalu sehat , aku ingin mamaku selalu tersenyum , aku ingin berjuang untuk mama, di sini dibalik kaca jendela ini aku selalu merindukannya , aku ingin selalu bersama mama .Kerinduan kepada mama semakin tak tertanggungkan.terimaksih Allah engkau telah memberikan mama yang paling sempurna sedunia.

Medan, maret 2011